Sampai dengan saat ini kalimat “GENDAM” adalah Momok menakutkan di Indonesia
Gendam memiliki stigma buruk dan masyarakat Indonesia menganggap gendam
adalah hal mistik dan klenik.
Gendam adalah anak tiri cabang ilmu hipnotis di nusantara,gendam di asingkan
oleh sebagian pakar,trainer hipnotis di Indonesia,karena mereka takut/khawatir
gendam akan merusak citra dunia hypnotherapy.
Itu di Indonesia bagaimana dengan dunia luar khususnya di US,UK atau Negara-
negara eropa?Gendam di dunia barat di klasifikasikan ke dalam ilmu hipnotis dan
mereka menyebutntya sebagai covert hypnosis atau black ops Hypnosis salah satu
varian dari disiplin ilmu indirect hypnosis.
Gendam memang identik dengan dunia hitam alias kejahatan karena covert
hypnosis adalah ilmu hypnosis tersamar penggunaanya,covert hypnosis tidak selalu
identik dengan kejahatan karena di dunia luar teknik-teknik indirect hypnosis sering
digunakan dalam Lobi,negosiasi,penjualan juga terapi dan hal-hal positif lainnya.
Memang betul,covert hypnosis sering digunakan dalam hal negatif seperti
kejahatan hipnotis dan orang Indonesia sering menggunakan kalimat gendam
untuk mengklasifikasikan kejahatan hipnotis ini dan orang Indonesia banyak yg
mengangap gendam adalah ilmu gaib dan berbau mistik.
Bukan saja di Indonesia,di argentina tepatnya di Buenos aires banyak kejahatan
hipnotis terjadi,begitu juga di moskow bahkan masyarakat Russia khususnya di
moskow masyarakatnya sangat familiar dan menyebut gendam dengan istilah
Russian Scam.
untuk jelasnya cekidot e-booknya dibawah!
Gendam Linguisctic Programming
Gendam memiliki stigma buruk dan masyarakat Indonesia menganggap gendam
adalah hal mistik dan klenik.
Gendam adalah anak tiri cabang ilmu hipnotis di nusantara,gendam di asingkan
oleh sebagian pakar,trainer hipnotis di Indonesia,karena mereka takut/khawatir
gendam akan merusak citra dunia hypnotherapy.
Itu di Indonesia bagaimana dengan dunia luar khususnya di US,UK atau Negara-
negara eropa?Gendam di dunia barat di klasifikasikan ke dalam ilmu hipnotis dan
mereka menyebutntya sebagai covert hypnosis atau black ops Hypnosis salah satu
varian dari disiplin ilmu indirect hypnosis.
Gendam memang identik dengan dunia hitam alias kejahatan karena covert
hypnosis adalah ilmu hypnosis tersamar penggunaanya,covert hypnosis tidak selalu
identik dengan kejahatan karena di dunia luar teknik-teknik indirect hypnosis sering
digunakan dalam Lobi,negosiasi,penjualan juga terapi dan hal-hal positif lainnya.
Memang betul,covert hypnosis sering digunakan dalam hal negatif seperti
kejahatan hipnotis dan orang Indonesia sering menggunakan kalimat gendam
untuk mengklasifikasikan kejahatan hipnotis ini dan orang Indonesia banyak yg
mengangap gendam adalah ilmu gaib dan berbau mistik.
Bukan saja di Indonesia,di argentina tepatnya di Buenos aires banyak kejahatan
hipnotis terjadi,begitu juga di moskow bahkan masyarakat Russia khususnya di
moskow masyarakatnya sangat familiar dan menyebut gendam dengan istilah
Russian Scam.
untuk jelasnya cekidot e-booknya dibawah!
Gendam Linguisctic Programming
1. Suluk Abdul Jalil
2. Enan Matalin dalam ‘’ Seminar Masuk dan Berkembangnya Islam di Sumatera Selatan’’, Pada Tanggal 27 November 1984 di Palembang.
yang terangkum dalam http://iqsanhumaniora.blogspot.co.id/ (Akademisi Humaniora) https://plus.google.com/103287909909643551188/posts
Editor: K.H.O. Gadjahnata & Sri-Edi Swasono, Pedamaran merupakan perkampungan tua yang telah ada bahkan sebelum masehi, penduduknya memiliki kepercayaan, adat dan budaya yang sangat kuat dan khas sebelum Islam tersebar diperkampungan ini. Berikut merupakan lilatur mengenai Pedamaran dari masa ke masa.
Menurut sumber-sumber yang dapat diperoleh mengenai sejarah Sumatera bagian Selatan sebelum abad Masehi, dinyatakan bahwa sejak masa sekitar 300 tahun sebelum Masehi, terdapat tiga buah kerajaan yang berlokasi di tempat-tempat yang berbeda. Pertama, Kerajaan Dempo dengan rajanya yang bergelar Raja Dempu Awang, terletak di daerah Pagaralam sekarang ini (di daerah Gunung Dempo). Kerajaan ini menguasai wilayah Sumatera Selatan bagian Barat. Kedua, Kerajaan Ipuh dengan rajanya yang bergelar Ranggo Laut (Penjaga Laut), terletak di Bukit Batu Tulung Selapan sekarang ini, yang kini termasuk dalam Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Gunung Manumbing di Pulau Bangka. Melihat letak daerah itu, tampak bahwa kerajaan ini menguasai bagian Timur Sumatera bagian Selatan, termasuk Pulau Bangka.
Ketiga, Kerajaan Danau dengan rajanya yang bergelar Tuan Tigo Tanah Danau. Kerajaan ini terletak di sebelah Selatan Sumatera bagian Selatan, yang kini merupakan daerah Lebak atau danau yang bernama Pedamaran. Tempat ini pada masa lalu disebut pula sebagai Pedamaran Marga Danau. mereka mempunyai tiga orang putri yang sangat cantik dan terkenal dengan nama Putri Danau atau Putri Air.
Pada abad ke-6 M, ketiga wilayah ini dikatakan tergabung menjadi satu wilayah karena adanya perkawinan antara raja Dempo, yaitu bergelar Rana Dempu atau Dempu Awang dan raja Ipuh, yaitu bergelar Ronggo Laut, dengan putri-putri kerajaan Danau tersebut di atas. Dengan bersatunya ketiga kerajaan itu, menurut cerita, terbentuklah sebuah kerajaan baru yang disebut kerajaan Danau dan raja yang dipilih untuk memimpinnya adalah Ranggo Laut, yang bergelar Syailendra. Istilah ini berasal dari kata ‘’Sailandarah”, yang pada masa Pedamaran dijelaskan sebagai “ganti tunggu rumah, jalan diam”. Keluarga Syailendra inilah disebut oleh sumber-sumber kerajaan Sriwijaya sebagai keluarga yang juga menguasai Pulau Jawa dan mendirikan Candi Borobudur dan candi-andi lainnya di Jawa. Raja-raja dari keluarga Syailendra, yang dikenal sebagai para penguasa kerajaan Sriwijaya pada abad ke-6 sampai ke-9 M, menurut sumber-sumber tertentu bukanlah dari kerajaan Sriwijaya melainkan dari kerajaan Seribu Daya, yang penduduknya maenganut agama Budha. Sumber-sumber menyatakan bahwa pada abad ke-12 M, yaitu pada tahun 1180 M, suatu kesatuan armada yang terdiri dari empat buah kapal bertolak dari pulau Jawa atas perintah Wali Songo (Wali Sembilan).. Keempat armada tersebut bertolak ke Sumatera Selatan untuk menyiarkan agama Islam di tiga Kerajaan, yaitu kerajaan Dempo, Ipuh dan Danau. Mereka berangkat melalui jalur ke Kuala Lumpur, tidak melalui Selat Malaka. Armada yang berasal dari Banten, dengan nahkoda Empu Ing Sakti Barokatan, berlayar ke arah Timur menuju Ipuh; yang lokasinya adalah Bukit Batu Tulung Selapan sekarang. Mereka juga mengalami hambatan dilanda angin kencang sehingga kapal kehilangan arah. Sebagai akibatnya, mereka tidak menuju ke Timur seperti yang direncanakan semula, melainkan ke Selatan. Disana mereka terdampar di suatu tempat yang dahulu bernama Pedamaran dan sekarang dikenal sebagai Sekampung atau Pulau Sekampung. Nama ini juga menyatakan bahwa di tempat itulah dahulu para awak dan penumpang kapal mendirikan perkampungan.